Laman

Rabu, Februari 16, 2011

mengapa ..oh..mengapa ..

“ Barangsiapa yang mencari agama selain daripada agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan diakhirat dia termasuk orang-orang yang rugi” (QS Ali Imran [3]: 85)


Dengan sangat berani dan perkasanya Allah Subhanahuwa Ta’ala  pemilik Alam raya ini mengatakan bahwa selain Islam tidak akan diterima ..kalau kalian berada dalam agama lain selain Islam, maka nanti di akherat kalian akan masuk kedalam golongan orang yang merugi ...

Apapun bentuknya kalau merugi pastilah menyakitkan ..lalu mengapa oh mengapa .. masih banyak yang tidak mengerti dengan maksud Allah tersebut ..
Sangat mudah dan tidak perlu ada kajian khusus untuk membahas maksud dari Firman Allah tersebut.

Tidak perlu dialog,
Tidak perlu undang-undang ..
Tidak perlu kesepakatan ..
Tidak perlu impres ..
Tidak ada yang diperlukan ...apa saja ..

Kita ambil akan diterima  Allah lalu masuk kedalam golongan yang beruntung...
Kita tolak, Allah tidak akan memaksa tetapi kemudian masuk kedalam golongan yang merugi ..
Mudah sekali ...
Mengapa dirumitkan ..
Mengapa oh mengapa ...

Lalu orang-orang yang mendialogkan dengan alasan menghormati sesama ummat beragama, itu hanyalah orang-orang yang menggunakan nikmat Allah untuk menentang Allah ...
Alangkah gagahnya mereka ...berani menentang Allah, padahal mereka tidak akan sanggup melindungi diri sendiri apabila Allah ingin mencabut mata mereka atau merobek mulut mereka  ..!!

Mereka mengira bahwa mereka lebih pintar dari Allah,
Mereka mengira bahwa mereka membela hak azazi manusia tetapi tidak membela hak Allah..

“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam kekafiranya, maka tidaklah akan diterima dari sesorang mereka emas sepenuh bumi walaupun untuk menebus dirinya, Bagi mereka Azab yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong” (QS Ali Imran [3]: 91)       


Ya Allah ..Yang Maha Kuasa
Kami  hanya memohon kepada-Mu ...
Jauhkanlah kami dari golongan manusia yang sombong dan takabur
Jauhkanlah kami dari pemikiran untuk menyamakan Islam dengan keyakinan lain..
Jauhkanlah kami dari manusia yang bermulut manis tetapi ingkar kepada Engkau ..

Ya Allah...
Mohon ampuni semua kesalahan, kelalaian dan kelemahan kami membela agama – Mu ..

adek

Kalau saudaranya pulang ke Jambi liburan .. dia sangat sibuk dengan sesuatu hal yang baru yang ditularin oleh saudaranya...

Cerita baru ..
Animasi baru ...
Lagu baru ..
Komik baru ..
Kaset baru ...
Gurauan yang baru ...

Merasa rugi bila kehilangan waktunya untuk berkumpul dengan kakak dan abang2nya, bahkan sangat keberatan kalau  kakak dan abang2nya nginap ditempat  tekja ... tidak mau berbagi waktu dengan sepupunya ... padahal sepupunya yang yang masih kecil dan lebih kecil dari dia juga menginginkan agar kakak dan abang2nya  nginap dirumahnya ...

Sendirian tidak ada teman bermain di rumah .. dan hanya bermain dengan abi atau umminya saja dimalam hari, berkumpul dengan kakak dan abang2nya saat liburan adalah  hal yang selalu ditunggu-tunggu...kasian ..

Dia anak yang menyenangkan ...
Rawatibnya tidak tinggal ..rajin tilawah .. walaupun terkadang tilawahnya agak ngebut kalau ada keperluan atau godaan bermain dari ..



Sebelum subuh sudah mandi karena berangkat sekolahnya jam 6.00 wib, jauh ... hampir 45 km, pulang jam 16.00 wib sampai rumah menjelang maghrib .. capek ..

Sampai rumah langsung makan..
Banyak makannya .. tetapi badannya segitu aja ...

Belajarnya tidak terlalu rajin .. terkesan seadanya walaupun dia selalu mendapat ranking di sekolahnya...

Belajar dikit aja udah juara ..
Apalagi kalau belajar banyak ..
Ndak ada lagi juaranya ..

Adek nih .. buang waktu aja ..
Katanya mau sekolah seperti abang ..
Kok belajarnya sedikit sekali ...
Bulan Maret sudah mau test ..
Yang test banyak yang diterima sedikit ..
Belajar lagiii..

Semoga saja Allah memberikan kesempatan padanya untuk mendapatkan keinginannya ...
Amin ...

Mulai merah matanya dan ingusan kalau kakak dan abang2nya mau selesai liburan dan kembali beraktifitas ....

Ih adek  nih ..
Kok udah sering terjadi .. masih gitu terus ..
Sudah...laah ..

Kalau mau berhasil harus pisah ..

Jumat, Februari 11, 2011

Jalan Penyelesaian Ahmadiyah

9/2/2011 | 04 Rabiul Awwal 1432 H | Hits: 6.686



Mirza Ghulam Ahmad yang dianggap Nabi oleh Ahmadiyah (wikipedia)
dakwatuna.com – Sewaktu masih kuliah di Islamabad, Pakistan, saya sempat beberapa kali ke kota Lahore, ibukota provinsi Punjab. Jarak Islamabad – Lahore sekitar 300 kilometer. Dan, meski Islamabad adalah ibukota negara, sesungguhnya kota budaya Pakistan adalah Lahore. Selain memiliki banyak universitas, Lahore merupakan  saksi dari lanskap peradaban  yang amat panjang. Di kota itu terdapat Masjid Badhsahi, tempat di mana Allama Iqbal, penyair besar Pakistan, acap mementaskan pembacaan puisi-puisinya yang mengagumkan. Di kota ini pula terdapat pusat jamaah Ahmadiyah (selain Qadian di India) sehingga dikenal jamaah Ahmadiyah Lahore.

Ribut-ribut soal Ahmadiyah di tanah air saat ini, mengingatkan saya saat ke Lahore sekian tahun lalu. Waktu itu, mobil bis yang saya tumpangi mogok di tengah jalan. Oleh sopir, kami dipindah ke mobil wagon yang hanya mampu memuat sebagian penumpang. Karena hari sudah mulai gelap, dan – mungkin – karena saya dianggap foreigner, oleh sopir saya didahulukan bersama sejumlah orang tua. Rupanya, di antara penumpang wagon ada seorang pengikut Ahmadiyah. Saya tahu itu, saat kami sudah sampai di kota Lahore, dan saya mencari masjid untuk shalat Maghrib dan Isya yang digabungkan.

Demi menyadari saya sedang celingukan, Bapak tersebut menawarkan shalat di tempatnya. Namun Bapak itu terlihat ragu. Ia  buru-buru menambahkan, “Tapi ini bukan masjid. Kami tidak berhak menyebutnya demikian. Ini adalah Bait al-Hikmah.”  Saya pun menolak dengan halus. Saya teringat bahwa Umar bin Khattab menolak shalat di synagogue Yahudi saat ia menguasai Palestina. Tak ada larangan, memang. Tetapi Umar khawatir jika ia melakukannya akan menjadi preseden bagi yang lainnya. Dalam konstitusi Pakistan, Ahmadiyah memang tidak dimasukkan dalam kelompok Islam. Setelah terjadi ketegangan antara Ahmadiyah dan umat Islam Pakistan, Parlemen Pakistan melakukan amandemen ke-dua tahun 1974 atas konstitusinya. Isinya, antara lain, menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah suatu aliran di luar Islam dan menjadi bagian dari agama minoritas (Pasal 260 ayat 3b). Sejak itu, ketegangan tentang Ahmadiyah tidak pernah lagi terdengar di Pakistan. Mereka hidup berdampingan sebagai aliran (agama) baru non-Islam.

bingungkah ..

Allah Subhanahuwa Ta’ala telah mengingatkan pada kita dalam Alqur’an surat Al-Munafiqun ayat 4 dan 5 yang artinya :

v  “ Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar [1478]. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”

v  “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri”

Seringkali masyarakat atau kita tertipu dengan penampilan mereka yang mengagumkan. Mereka berkata bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan bangsa dan negara dan untuk kemajuan rakyat

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 11 – 12 yang artinya :

v  Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
v  Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Apakah menjadi membingungkan...?
Sangat tidak membingunkan ..

Apabila kita sering menghadiri majelis pembelajaran tentang Alquran dan hadist atau kita mengikuti tarbiyah islamiyah untuk peningkatan iman, aqidah dan akhlak, mestinya tidak ada lagi yang membingungkan

Dengan Al-Quran kita bisa melihat dunia ini ..
Dengannya (Al-Quran) kita akan dapat membedakan hak dan batil, halal dan haram, benar dan salah dan dengannya kita bisa melihat apakah mereka mencintai Islam atau tidak. Dengannya juga kita bisa melihat apakah mereka jujur atau tidak..dan dengannya kita bisa melihat apakah mereka syirik atau tidak, dengannya kita melihat apakah perkataan mereka itu untuk  perbaikan atau hanya untuk mencari simpati ...

Firman Allah dalam surat Al-Furqaan ayat 1 yang artinya :

  •  “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam “,
Al-Quran adalah Furqan, dia adalah pembeda kegelapan dan cahaya, maka alangkah besarnya nikmat Allah apabila furqan itu ada dalam diri kita.

Mempelajari dan mengamalkannya berarti kita telah membuat hati menjadi terang benderang ..

Senin, Februari 07, 2011

dievaluasi ?

Sudah agak sepi tentang Gayus ..
Andai aku Gayus Tambunan juga tidak lagi beredar dibeberapa media TV ..

Selesaikah ...?
Pastinya tidak tahu ..apakah ada strategi baru untuk menyelesaikannya .. atau ada strategi baru untuk mengelabui .. karena banyak rekayasa disana dan saling terkoneksi .. sampai ke Antasari ..ngerinya negeri ini

Kemarin di Damai Indonesiaku pada salah satu media TV ada tausiyah oleh Ustad Zainudin MZ, setelah itu ada tausiyah juga dari Irjen Pol. Anton Bahrul Alam. Beliau mengingatkan agar kita semua menyerahkan semua urusan kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala ..

Andaikan Irjen Pol tersebut dapat memperbaiki citra Polisi dimata masyarakat dengan tausiyahnya ...isnyaAllah akan ada perbaikan di negri ini..

Sekarang media disibukkan dengan Ahmadiyah

Diberitakan bahwa sekelompok orang tak dikenal menyerang warga Ahmadiyah, di Desa Umbalan, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka.

Sebenarnya sudah ada SKB tiga mentri tentang Ahmadiyah :

1.       Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1 PNPS 1965 tentang pencegahan penodaan agama.
2.        Memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran Agama Islam pada umumnya. Seperti pengakuaan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
3.     Memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenani saksi sesuai peraturan perundangan.
4.       Memberi peringatan dan memerintahkan semua warga negara menjaga dan memelihara kehidupan umat beragama dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum terhadap penganut JAI.
5.      Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga yang tidak mengindahkan peringatan dnan perintah dapat dikenakan sanksi sesuai perundangan yang berlaku.
6.        Memerintahkan setiap pemerintah daerah agar melakukan pembinaan terhadap keputusan ini.
7.        Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, 09 Juni 2008

Ini (SKB 3 Menteri) intinya memerintahkan menghentikan seluruh kegiatan JAI,” kata Jaksa Agung Hendarman Supandji kepada wartawan seusai pengumuman SKB 3 Menteri Tentang Perintah Terhadap Penganut Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di kantor Departemen Agama (Depag), Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (9/6/2008/detikcom ).

Siapa yang salah. SKB-nya yang salah atau penerapannya yang salah atau tidak ada penerapan sama sekali terhadap SKB tersebut ...atau masyarakat selalu dianggap salah kalau melakukan penyerangan terhadap Ahmadiyah yang tidak mematuhi SKB di butir pertama dan kedua.

Prersident minta agar SKB dievaluasi ...???
Dievaluasi ...?

Sabtu, Februari 05, 2011

dulu ..

Sia punyo ko akhi..?
Baa tu..?
Nio lo .. ?
Kok iyo .. den tunjukkan akhwatnyo ...
Tasirok darah .. tabulalak mato ..
Hati bakato - kato..
Inyo galak seh ..? 

Yang ditanya itu adalah tentang buku
Buku itu adalah tentang bagaimana mencari jodoh yang Islami..
Ada beberapa judul buku .. yang semuanya tentang pembentukan keluarga dalam Islam

Waktu itu ada jadwal pertemuan untuk pengajian di Jati 6 ..
Kelompok pengajian itu sekarang sudah tersebar kemana-mana ..

Ada yang sudah punya anak 4, ada yang 6,  bahkan ada yang 9 .. luar biasa ..
Ketika akan melaksanakan pernikahan pada umumnya tidak punya pekerjaan yang tetap ..
Hanya jualan bubur kacang hijau ..pakai sepeda ..
Buka rental .. computer ..
Ternak ayam ..
Buka warung ...
Jualan pakan ternak ..
Belum tamat kuliah ..
Jualan bawang ..pakai becak ..
Untuk makan sehari-hari ada yang  jual pakain yang biasa dipakai .. karena tidak ada lagi yang bisa diandalkan ..
Ada yang makan asam sewa (belimbing muda) .. untuk teman nasinya..
Nganggur ....
Tidak bercita-cita untuk menjadi orang kaya ...

Hanya dengan keyakinan bahwa Allah akan selalu menyertai .. dilakukanlah pernikahan yang islami ..
Penuh hikmat..
Jauh dari kebiasaan yang dilakukan orang kebanyakan..

Nekat ...
Itulah yang sering dilontarkan oleh mereka yang tidak memahami ...

Alhamdulillah ... Allah memang sangat Maha Kuasa dan Perkasa
Allah Maha Mengatur dan sangat mengerti apa yang harus diatur-Nya..
Tidak ada yang mengetahui rencana Allah ..

Dulu yang jualan bubur kacang hijau sekarang sudah berkerja disuatu perusahaan besar  dan  kabarnya memiliki beberapa unit angkutan kota..
Dulu yang ternak ayam ...sekarang sudah menjadi juragan ayam dan sudah membuka lapangan pekerjaan yang banyak..
Dulu yang .. kalau mau makan harus menjual pakain yang biasa dipakai .. sekarang sudah menjadi dokter hewan .. dan menjadi tokoh masyarakat ..
Dulu yang menganggur .. sekarang sudah menjadi pengusaha ..
Dulu yang buka warung .. sekarang sudah menjadi pejabat ..

Dan Alhamdulillah .. mereka sudah melaksanakan haji ke Makkah ..
Alhamdulillah keturunannya sudah kuliah ...dll

Siapa yang akan mengira akan seperti itu ..?
Allah Maha Kuasa ...

Selasa, Februari 01, 2011

saling melaknat

Do’a adalah permintaan hamba kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala, dan itu merupakan suatu ibadah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ [غافر/60]

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS 40 Al-Mu’min: 60).
[1326]. Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Penegasan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, do’a itu ibadah:

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ (قَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ) ».. سنن أبى داود - (ج 4 / ص 493) قال الشيخ الألباني : صحيح

”Do’a itu ialah ibadah,” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu.” (HR Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani).

Apabila doa itu merupakan suatu ibadah sebagaimana hadist diatas, maka tentulah ada contoh dari Rasulullah saw  dan dari para sahabat yang bersama dengan Rasulullah saw.


Doa bersama antar lintas agama adakah petunjuknya?


{ قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ }

_Katakanlah :”Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamumendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS 62 Al-Jumu’ah: 6).

{ فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ } [آل عمران : 61]

”Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa setelah datang ilmu ” (yangmeyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta.” (QS 3 Ali Imran: 61).


Boleh berdoa bersama (mubahalah) antar ummat beragama dengan satu tujuan yaitu untuk saling melaknat untuk membuktikan siapakah yang benar dan siapakah yang dusta, atau siapakah yang sesat dan siapakah yang sebenarnya mendapat hidayah Allah Subhanahuwa Ta’ala.